Pulau Samosir merupakan salah satu pulau yang terletak
di Provinsi Sumatera Utara. Pulau ini berada ditengah-tengah Danau Toba.
Beberapa teman yang juga berasal dari Sumatera Utara sering sekali lebih
memeilih liburan ke Pulau Bali daripada ke Pulau Samosir. MENGAPA DEMIKIAN ????
Sebagian besar teman memilih berlibur ke Pulau Bali
karena tergiur dengan cerita indahnya Pantai Kuta, Tanah Lot, Tari Kecak, dan
lain-lain. Nama Pulau Bali jauh lebih mendunia daripada Pulau Samosir,
namun apakah Pulau Samosir tak seindah Pulau Bali ????
Pulau Samosir memiliki beberapa kelebihan dari Pulau
Bali, antara lain:Pulau Samosir memiliki Gunung Pusuk Buhit yang menurut
kepercayaan Masyarakat Etnis Batak , gunung tersebut merupakan tempat tinggal
Orang Batak pertama. Jika kita mendaki gunung ini, maka kita dapat melihat
pemandangan alam yang menurut saya jauhhhhhh lebih bagus daripada Uluwatu Bali.
Meskipun kita tidak mendaki terlalu tinggi, namun kita sudah dapat menikmati
indahnya pemandangan perpaduan antara pemukiman penduduk (Kampung Sagala),
sawah, air terjun, perbukitan, dan air danau yang mengelilingi pulau.
Pulau Samosir yang tidak terlalu luas, memungkinkan
wisatawan dapat mengelilingi pulau ini dalam sehari dengan menyewa sepeda motor
atau sepeda goes yang disewakan oleh masyarakat. Sepanjang perjalanan
mengeilingi Pulau Samosir, wisatawan dapat melihat beberapa peninggalan zaman
Megalitikum yang hingga saat ini masih dirawat baik oleh pemerintah ataupun
masyarakat sekitar. Salah satu contoh penginggalannya ialah Sarkofagus, atau
yang biasa disebut masyarakat sekitar dengan batu
sada/parholian/paromasan. Sarkofagus ini merupakan makam yang terdiri
dari bongkahan batu alam dan di dalamnya biasa berisi beberapa tulang-belulang
dari satu keturunan.
Pulau Samosir memiliki Danau Sidihoni yang merupakan
danau di atas danau. Danau ini berada di lokasi tertinggi dari Pulau Samosir.
Namun, danau berukuran lebih kecil dan tidak digunakan sebagai wisata air (mis:
berenang) karena menurut cerita sebagian masyarakat mengatakan bahwa danau ini
sangat dalam sehingga tidak ada yang berani untuk berenang disana.
Pulau Samosir memiliki kawasan perkampungan (huta)
yang hingga saat ini masih dipimpin oleh keturunan raja, yaitu Desa Siallagan.
Di desa ini banyak terdapat peninggalan zaman Megalitik dan juga bangunan pada
zaman kerajaan masyarakat Batak Toba pada zaman dahulu.
Saya sendiri yang juga sudah pernah berlibur ke
beberapa tempat wisata di Indonesia (termasuk Pulau Bali) masih merasa bahwa
wisata di Pulau Samosir jauh lebih alami dibandingkan dengan tempat wisata lain
yang pada saat ini sudah semakin banyak menerima modernisasi sehingga
terkadang melupakan keaslian budaya Indonesia-nya demi memuaskan pengunjung.
Hal ini juga saya alami ketika berlibur ke Pulau Bali, di tempat makan dan
penjual cenderamata di kawasan Pantai Kuta hampir semua wisatawan berbikini ria,
baik wisatawan asing maupun lokal.
Medan-Pulau Samosir dapat di tempuh dari 2 jalan,
yaitu: via Berastagi - Tele dan via Siantar - Prapat (Danau Toba) dengan lama
perjalanan sekitar 5-6 jam. Di Pulau Samosir juga tersedia tempat berbelanja
cenderamata (Tomok), penenun kain tradisional etnis Batak (Ulos), dan
penginapan. Bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Sumatera, khususnya Sumatera
Utara, Pulau Samosir salah satu tujuan wisata yang tak kalah indah kok
dibanding dengan Pulau Bali. Biaya yang dikeluarkan juga sudah pasti lebih
murah dibandingkan kita pergi ke Pulau Bali. hahahahaaaa
Teks dan Foto oleh Yohana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar